Lomba Artikel DinKes Yogyakarta 2017

Hidup Keren tanpa Merokok
Oleh : Joserio Christya Vidyaka


"Rokok membunuhmu!" 

Kalimat menyeramkan ini terpampang di bungkus rokok. Apalagi didukung gambar-gambar mengerikan dan meneror. Mulai dari paru-paru yang rusak, jantung berlubang, leher berlubang, bahkan ada satu gambar yang mencengangkan. Seorang perokok, merokok di dekat seorang bayi. Tidak diceritakan apakah bayi tersebut merupakan anak dari perokok tersebut, namun itu tidak penting. Perlu diingat! Merokok itu tidak baik bagi perokok pasif ataupun aktif!

Sekali lagi saya ulangi, "Merokok membunuhmu!" Kalimat ini tidak salah. Niscaya pemerintah tidak membuat kata-kata tersebut dengan sembarangan. Ada sebuah maksud penting di balik kata-kata tersebut. Rokok adalah sebuah ‘tempat’ yang menyeramkan. Tempat berbagai jenis racun bersemayam dalam takaran tertentu sehingga menyebabkan penyakit. Bahkan bukan hanya penyakit saja, namun juga kematian. Menyeramkan bukan? Ya, menyeramkan! Bahkan sangat, sangat menyeramkan! Sudah tentu pernyataan ‘rokok membunuhmu’ ini berdasarkan fakta yang membuktikan bahwa rokok memiliki racun. Dari literatur di internet diketahui sekitar 1-2 mg nikotin dan 10-20 mg tar terdapat dalam rokok. Selain itu, terdapat juga racun kromium, arsenik, dan benzema yang kedengaran asing bagi kita. Kelihatannya sedikit dan jumlah yang sedikit ini yang menjebak pikiran para perokok. Dianggap remeh-temeh. Tidak ngaruh! Para perokok lupa bahwa jika itu dilakukan berulang-ulang, jumlah nikotin dan tar tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan mengakibatkan penyakit, bahkan sampai kematian. Ih, seremm!!

Berkat para racun yang berkumpul dalam rokok membuat rokok menjadi ‘mesin’ pembunuh massal. Cara kerjanya mirip sianida, namun hanya waktu reaksi racunnya yang membedakannya. Ironisnya, sudah jelas bahwa rokok itu merugikan, namun banyak juga orang yang berpendapat bahwa rokok itu keren. Mereka anggap rokok itu bermanfaat, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Pikir mereka, rokok itu keren karena gaya. Tanpa rokok, tak ada gaya. Ini pikiran yang aneh. Mengapa? Karena justru merokok membuat seseorang menjadi tidak punya daya hidup. Jika tidak punya daya hidup, terus bagaimana bisa punya gaya? Ada juga yang mengatakan, rokok bisa menjadi jembatan persahabatan. Memberi rokok, pertemanan pun mudah terjalin. Okay, itu benar. Tetapi benar yang semu. Dalam jangka pendek, pertemanan memang terjalin. Namun, zat adiktif dari rokok membuat mereka ketagihan. Ketagihan menyebabkan keinginan untuk terus-menerus mencoba. Sudah pernah mendengar bahwa perokok jika tidak merokok akan kehilangan semangat? Itu adalah dampak nyata dari zat adiktif.

Zat adiktif dari rokok sangat kuat. Sekali mencoba, kita selalu ingin mencoba, sampai akhirnya kecanduan. Masalahnya adalah cara mengatasi hal tersebut. Kita ini adalah generasi penerus bangsa. Generasi yang akan memajukan bangsa ini dengan bakat maupun keterampilan kita. Hidup kita tidak boleh hancur hanya dengan rokok. Ingatlah selalu, rokok adalah benda kecil. Mungkin lebih pendek daripada jari manis kita. Namun, dampak yang ditimbulkan luar biasa, sangat luar biasa. Untuk menghilangkan kecanduan merokok tidak mudah. Paling mudah dan jitu adalah memberi hukuman. Hukuman tidak boleh main-main. Harus tegas agar perokok jera. Misalnya, perokok bisa diminta kerja sosial selama berbulan-bulan seraya merenung. Jika hukuman tersebut tidak berhasil juga, dibutuhkan sebuah terapi. Hari pertama, menghisap rokok 5 batang. Hari selanjutnya, hanya 3 batang. Akhirnya, kecanduan merokok tersebut hilang.

Baiklah, para sahabat tercinta, kaum muda pembaca yang terhormat. Sahabat, ingatlah hal ini! Keren tidak harus merokok. Merokok justru membuat kita tidak keren. Lebih baik dibilang cupu tapi sehat, daripada keren tetapi penyakitan. Perlahan namun pasti, jika tidak dilawan dengan serius maka rokok menggerus generasi bangsa, menciptakan hidup tanpa damai dan penuh penyakit. Jadi, karena kita ini adalah generasi muda penerus bangsa, kita harus berani bergerak. Bergerak untuk menghapuskan rokok dari bumi pertiwi, menghapus rokok dari dunia.

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT