Posts

Enggan dijebak Kode - #12

Pada serial sebelumnya, kami sudah mendapatkan tiket tersebut walaupun tidak sesuai dengan ekspektasi kami. Mengapa? Kami mendapatkannya bukan karena memecahkan kode bendera sempahore dari kakak DP, namun karena kami tidak berisik, setidaknya lebih tidak berisik dibandingkan dengan regu lain di tempat itu. Lalu, sebelum kami pergi dan melanjutkan petualangan kami, terlebih dahulu kami berbaris bersama dengan dua regu lain yang juga ditunjuk. Seperti yang sudah kita ketahui pada serial sebelumnya, kami harus menunggu agar tidak terjadi kemacetan dalam “petualangan” yang sudah kakak-kakak DP siapkan untuk kami. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kami diizinkan oleh kakak DP yang berada di situ untuk pergi. Ia menunjukkan sebuah gerbang keluar. Gerbang tersebut adalah tempat bagi kami untuk memulai petualangan. Sebelum kami benar-benar pergi dari tempat itu, kakak DP tersebut memberikan sebuah kode. Kode tersebut adalah 3 kertas dengan warna yang berbeda. Kertas tersebut sudah ditem

Sekedar Tenang - #11

Pada serial sebelumnya, kami seluruh siswa kelas 7 sudah berkumpul dalam satu kesatuan dan menunggu apa yang akan dilakukan oleh kami selanjutnya. Tentu saja, seperti yang sudah disebutkan di cerita sebelumnya, kami harus mendapatkan “tiket” untuk apapun acara yang akan diselenggarakan. Maka, kami harus menunggu dengan sabar. Tiba-tiba, salah satu kakak DP maju ke depan dan membawa dua bendera dengan tangkainya. Bendera tersebut memiliki dua warna, yaitu merah dan kuning. Dua warna tersebut berada di dalam bendera sebagai segitiga sama kaki yang saling bertolak belakang, merah di atas dan kuning di bawah. Seharusnya, semua orang yang pernah belajar di sekolah dan lulus SD, setidaknya, akan mengetahui benda apa itu. Namanya adalah bendera semaphore. Bendera tersebut dapat menyimbolkan semua alfabet dengan gerakan dan simbol tertentu. Biasanya, orang yang tersesat ataupun terdampar juga memiliki alternatif menggunakan bendera semaphore dalam meminta tolong kepada siapapun yang lewat namu

Tidak Membuat Kesalahan Dua Kali - #10

Pada serial sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa kegiatan di kemah saat pagi hari adalah senam. Dalam kegiatan tersebut, banyak sekali gerakan-gerakan unik yang baru pertama kali aku lihat. Selain itu, musik yang disetel oleh kakak DP sangat unik. Mengapa? Karena lagu tersebut adalah gabungan dari lagu-lagu daerah di seluruh Indonesia. Namun, tentu saja, tidak semua lagu daerah terdapat di dalam lagu senam itu. Senam betul-betul membuat badan kami menjadi tidak pegal lagi dan siap untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. Setelah senam selesai, kami diberi informasi bahwa kami harus membantu kedua teman kami yang ditinggal di tenda untuk memasak. Mengapa? Karena kegiatan masak pada pagi itu agak berbeda dari kegiatan memasak saat siang kemarin. Hasil dari masakan kami pagi ini akan dinilai, sehingga mau tidak mau apapun hasil masakan kami pada pagi ini harus dihias secantik mungkin, lalu dinilai. Setelah diberi informasi tadi, kakak DP tersebut memperbolehkan kami untuk bubar jalan

Tidur Serasa di Kerangkeng - #09

Pada cerita sebelumnya, kami sudah berhasil menyelesaikan petualangan jelajah malam kami. Lalu, apa yang selanjutnya kami lakukan setelah sampai di perkemahan? Jujur, aku langsung tidur di tenda. Mengapa? Karena waktu itu sudah pukul 11 malam, sehingga mata kami sudah berat. Dalam perjalanan pun kami sudah terhuyung-huyung, memaksakan diri kami tetap bangun dan tidak jatuh ke tanah. Namun, jadwal kami malam itu belum selesai. Kami terlebih dahulu harus menunggu teman-teman dari regu lain yang belum menyelesaikan petualangan jelajah malam. Setelah mereka semua sampai di perkemahan, semua siswa kelas 7 terlebih dahulu berkumpul di suatu tempat untuk berdoa bersama sebelum tidur. Sementara kami menunggu teman-teman kami dari regu lain menyelesaikan petualangan jelajah malam, kami terlebih dahulu memakan beberapa snack yang sudah kami bawa. Lalu, kami mengganti baju pramuka kami dengan baju tidur. Sekitar setengah jam kemudian, terdapat suara dari depan sekretariat untuk memerintahkan ber

Yel-yel yang Tidak Mengesankan - #08

Pada cerita sebelumnya, kami sudah menyelesaikan pos ke-3. Bahkan, kami sudah sampai di tempat antah-berantah yang kami tidak tahu. Akhirnya, kami dihentikan oleh salah satu kakak DP yang berdiri di situ. Kami tidak tahu mengapa ia menghentikan kami. Di depan kami, terdapat satu regu. Kami berpikir, mungkin saja mereka sedang mengerjakan sesuatu di pos tersebut dan kami harus menunggu. Setelah beberapa menit kemudian, regu tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut dan maju ke depan. Setelah mereka pergi, kami diperbolehkan untuk maju dan menghadapi pos keempat. Setelah kami sampai di pos empat, kami berbaris untuk bertugas. Namun, sebelum kami selesai, salah satu kakak DP yang menjaga pos tersebut langsung memarahi beberapa orang dari kami. Mengapa? Karena kami masih membawa barang-badang bawaan kami, bahkan ketika kami melapor. Akhirnya, kami memperbaikinya dengan meletakkan barang di bawah dan mengulangi laporannya. Setelah terulangi dengan benar, kami pun diberitahu oleh kakak DP

Uji Lidah - #07

Pada serial sebelumnya, kami sudah menyelesaikan tugas di pos 2 yang menuntut kerja dari indera peraba kami. Namun, setelah kami menyelesaikannya, tiba-tiba kami dituntut untuk naik ke jalan yang menanjak. Tidak hanya menanjak, namun juga gelap gulita. Akhirnya, dengan pelan, kami naik ke atas. Pemimpin regu kami berada di paling depan dan memegang senter, kemudian aku yang berada di paling belakang, karena aku wakil pemimpin regu. Lalu, kami berjalan dengan pelan. Setelah berjalan beberapa saat, kami sudah di tengah kegelapan yang hanya terpecahkan dari sinar senter kami. Setelah berjalan beberapa lama, kami pun menemukan sebuah sinar senter. Tentu saja, sinar senter itu tidak berasal dari kami. Akhirnya, kami mendekatinya karena sinar senter tersebut berasal dari jalur kami. Setelah kami sampai, ternyata di situ terdapat dua orang. Siapakah mereka? Ternyata, mereka adalah dua orang pembina. Kami mengira dua pembina tersebut adalah penjaga pos, maka kami segera berbaris untuk melapor.

Uji Indera - #06

Pada cerita sebelumnya, kami berhasil menyelesaikan kode morse dari Kakak DP sebagai tiket untuk petualangan. Petualangan apa? Yang jelas, petualangan tersebut tidak main main. Petualangan tersebut telah dirancang oleh kakak-kakak DP untuk membantu kami mengembangkan kemandirian dan kerjasama. Kita bisa menyebut petualangan ini sebagai “jelajah malam.” Nah, pertanyaan selanjutnya, apa yang dilakukan kami dalam jelajah malam ini? Intinya, kami akan diuji dalam beberapa pos. Di pos-pos itu, terdapat 2-3 kakak DP. Mereka akan memberikan kami sebuah benda, dan salah satu dari kami harus menebaknya dengan benar nama benda itu. Namun, untuk menebaknya, kami harus benar-benar menggunakan seluruh indera kami. Misalnya, kami harus menebak benda hanya dengan membauinya. Kedengarannya gampang, namun kenyataannya tidak segampang itu. Mengapa? Karena ada beberapa benda yang bisa ditebak mudah dengan indera penglihatan, namun kami harus menebaknya dengan indera lain, selain penglihatan. Hal itulah y