Yel-yel yang Tidak Mengesankan - #08

Pada cerita sebelumnya, kami sudah menyelesaikan pos ke-3. Bahkan, kami sudah sampai di tempat antah-berantah yang kami tidak tahu. Akhirnya, kami dihentikan oleh salah satu kakak DP yang berdiri di situ. Kami tidak tahu mengapa ia menghentikan kami. Di depan kami, terdapat satu regu. Kami berpikir, mungkin saja mereka sedang mengerjakan sesuatu di pos tersebut dan kami harus menunggu. Setelah beberapa menit kemudian, regu tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut dan maju ke depan. Setelah mereka pergi, kami diperbolehkan untuk maju dan menghadapi pos keempat. Setelah kami sampai di pos empat, kami berbaris untuk bertugas. Namun, sebelum kami selesai, salah satu kakak DP yang menjaga pos tersebut langsung memarahi beberapa orang dari kami. Mengapa? Karena kami masih membawa barang-badang bawaan kami, bahkan ketika kami melapor.

Akhirnya, kami memperbaikinya dengan meletakkan barang di bawah dan mengulangi laporannya. Setelah terulangi dengan benar, kami pun diberitahu oleh kakak DP tersebut macam-macam hal tentang pramuka. Lalu, setelah itu, kakak DP tersebut meminta kami melagukan yel-yel yang sudah pernah kami buat pertama kali saat kami menyusun regu. Tentu, karena jangka waktu yang panjang, plus kami tidak pernah mencatatnya, kami tentu lupa dengan yel-yel kami. Namun, kakak DP tersebut menuntut kami agar melagukan yel-yel apa saja. Akhirnya, dalam waktu 2 detik, kami berhasil membuat yel-yel yang tidak bisa dibilang bagus. Walaupun begitu, kami tetap melagukannya untuk menunjukkan yel-yel baru kami. Kakak DP tersebut tidak terkesan sedikit pun, namun dengan alasan bahwa ada antrian regu di belakang kami, akhirnya kakak DP tersebut memberi kami info bahwa tempat itu bukan pos biasa, namun pos bayangan. Kami tidak boleh memberitahu apa yang terjadi di situ pada teman regu lain. Setelah itu, kami berbaris untuk melapor bahwa kami sudah selesai dalam bertugas dan akan melanjutkan perjalanan. Tidak lupa kami letakkan terlebih dahulu barang-barang kami. Lalu, kakak DP tersebut mengizinkan kami melanjutkan tugas. Kami pun pergi dari tempat itu.

Kami pun melanjutkan perjalanan kami. Jalan semakin menanjak, sehingga kami agak bersusah payah dalam mendakinya. Namun, setelah beberapa saat, kami pun menemukan sebuah lapangan datar dan luas. Kami pun menemukan beberapa kakak DP yang ada di situ. Sekejap, kami menyimpulkan bahwa tempat itu adalah pos yang keempat. Kami sangat berharap bahwa pos itu adalah pos yang terakhir. Kami sudah lelah, baik jiwa maupun raga, namun pos tersebut tetap harus kami kunjungi. Setelah kami sampai di pos keempat, kami pun berbaris dan melapor untuk bertugas. Lalu, kakak DP tersebut mengizinkan kami dan memberitahu kami bahwa pos tersebut adalah KIM (Kemampuan Indera Manusia) Pendengaran. Kami harus menebak lagu yang kakak DP berikan dan menuliskannya di secarik kertas. Setelah kami siap mendengarkannya, kami memberitahukan hal itu ke kakak DP. Ia membuka handphonenya untuk menyetel lagu pertama. Setelah itu, kami berdiskusi mengenai jawaban yang benar. Lagu pertama pun berhasil kami pecahkan.

Kakak DP tersebut menyetel 5 lagu. Untungnya, kami mengenal kelima lagu tersebut dan berhasil menuliskannya di secarik kertas. Kami pun memberikan ke kakak DP tersebut. Setelah kakak DP tersebut menerima kertas itu, kami berdiri untuk melapor bahwa kami sudah menyelesaikan tugas. Kakak DP tersebut mengizinkan kami. Lalu, ia juga memberitahu bahwa jalan pulang ke perkemahan ada di depan kami. Dalam hati, tentu kami bersorak karena kami sudah menyelesaikan tugas kami. Setelah itu, kami pun bubar jalan dan berlari menuju ke perkemahan kami yang tercinta. Penasaran bagaimana kelanjutan dari petualangan kami? Saksikan terus kelanjutan ceritanya...

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT