Tidak Membuat Kesalahan Dua Kali - #10

Pada serial sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa kegiatan di kemah saat pagi hari adalah senam. Dalam kegiatan tersebut, banyak sekali gerakan-gerakan unik yang baru pertama kali aku lihat. Selain itu, musik yang disetel oleh kakak DP sangat unik. Mengapa? Karena lagu tersebut adalah gabungan dari lagu-lagu daerah di seluruh Indonesia. Namun, tentu saja, tidak semua lagu daerah terdapat di dalam lagu senam itu. Senam betul-betul membuat badan kami menjadi tidak pegal lagi dan siap untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. Setelah senam selesai, kami diberi informasi bahwa kami harus membantu kedua teman kami yang ditinggal di tenda untuk memasak. Mengapa? Karena kegiatan masak pada pagi itu agak berbeda dari kegiatan memasak saat siang kemarin. Hasil dari masakan kami pagi ini akan dinilai, sehingga mau tidak mau apapun hasil masakan kami pada pagi ini harus dihias secantik mungkin, lalu dinilai. Setelah diberi informasi tadi, kakak DP tersebut memperbolehkan kami untuk bubar jalan dan pergi ke arah tenda.

Sesampainya di tenda, masakan kami sudah hampir jadi. Berbeda dari yang sudah-sudah, menu masakan hari itu yang sudah ditetapkan oleh kakak DP adalah capjay. Capjay tidak berbeda jauh dari sop, hanya saja kuah dari capjay lebih kental dari kuah sop. Kedua teman kami sudah berhasil membuat nasi, hanya saja mereka masih belum selesai dalam pembuatan capjay. Dengan segera, kami membantu sesuai dengan kemampuan kami. Segala sayuran dan sosis kami siapkan dan kami cuci terlebih dahulu. Setelah bersih, kami potong dengan rapi dan kami masukkan ke dalam baskom yang berisi air dan dipanaskan dengan kompor. Seperti yang seharusnya sudah kita ketahui dalam memasak capjay maupun sop, wortel adalah sayuran pertama yang harus kita masukkan ke dalam baskom. Mengapa? Karena wortel adalah sayuran yang membutuhkan waktu lebih lama untuk lunak dibandingkan dengan sayuran lainnya. Setelah wortel berada di dalam baskom beberapa menit, sayuran lain pun mulai dimasukkan. Kami juga memasak lauk tempe dan tahu untuk kami makan. Tentu, setelah melakukan senam pagi yang menguras energi, kami juga perlu untuk makan.

Satu jam kemudian, masakan kami akhirnya selesai juga. Kami tentu tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Satu kesalahan kami jadikan pengalaman untuk menjadi lebih baik lagi. Nasi yang kami masak cukup untuk kami makan dan sajikan kepada juri. Setelah makan kenyang, beberapa dari kami membawakan makanan yang sudah disajikan ke sekretariat, tempat di mana juri akan menilai makanan yang sudah kami masak. Setelah itu, kami menunggu sampai jam setengah 8, karena pada jam itu pula kami akan dikumpulkan dan memulai acara selanjutnya pada pagi itu. Setelah kami menunggu agak lama, akhirnya simbol morse yang menandakan semua siswa kelas 7 berkumpul pun dikumandangkan. Dengan segera, kami semua berjalan ke arah simbol tersebut. Sesampainya di sana, kami diminta untuk duduk, namun duduk dengan teratur bersama dengan regu. Setelah semua siswa kelas 7 duduk di tempat itu, salah satu kakak DP yang berada di depan kami menjelaskan acara apa saja yang kami jalani.

Setelah beberapa saat kami dijelaskan, akhirnya kami mengetahui apa yang harus kami lakukan selanjutnya. Apa itu? Masih ingat tentang “tiket jelajah malam?” Nah, sistem yang sama akan dilakukan saat itu juga. Namun, karena kegiatannya agak beda, maka tiketnya pun agak beda. Lalu, apa kegiatan yang akan kami lakukan, dan apa tiket yang harus kami dapatkan untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut? Apapun itu tiket dan kegiatannya, terus saksikan kelanjutannya ya.

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT