Posts

Showing posts from February, 2017

Mencapai Puncak #09

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang petualangan jelajah alam. Di sana, kami sudah berpetualang ke segala arah, menelusuri jalanan dan sungai, menerjang segala hambatan yang ada. Akhirnya, kami berhasil melakukan semua itu dan kembali ke kemah untuk melanjutkan giat yang selanjutnya. Tentu saja, sekarang kita akan membahas giat yang selanjutnya, tepatnya kegiatan selanjutnya. Mengapa? Karena kegiatan ini tidak termasuk giat, namun lebih ke upacara pelantikan kami, para penggalang. Namun, sebelum upacara pelantikan para penggalang yang mengikuti kemah tersebut, ada sebuah pementasan seni bagi kami yang sudah menyiapkan semua hal yang siap untuk dipentaskan. Tentu saja, kami tidak mau kalah dengan sekolah lain. Kami juga mempersiapkan seluruhnya, mulai dari lagu, alat musik, dan latihan-latihan yang juga cukup membuat kami capai. Omong-omong, aku juga termasuk dalam tim pensi (pentas seni) tersebut sebagai pemain pianika. Kalian pasti mengetahui, kemah pramuka tidak lengka

Karapan Manusia #08

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang permenungan kita tentang tujuan dari diselenggarakannya kemah itu sendiri. Sebenarnya, apa sih tujuan dari penyelenggaraan kemah itu? Semua jawabannya tentu saja ada di serial sebelumnya. Tentu saja sekarang kita tidak akan membahas hal yang sama lagi, namun lanjutan dari serial sebelumnya. Serial kali ini lebih condong membicarakan kegiatan yang sangat, sangat melelahkan, yakni perjalanan dua jam tanpa menggunakan transportasi! Tentu saja, artinya adalah kami berjalan kaki selama dua jam, menjelajah alam sekitar perkemahan dan dikenalkan beberapa keadaan alam yang mungkin memang belum pernah kami tahu. Pada waktu itu, hari kedua saat kemah, kami mempunyai beberapa kegiatan. Pertama, kegiatan melakukan beberapa permainan yang mengasyikkan, namun juga menantang. Beberapa di antaranya adalah panjat tali dan karapan sapi. Cara memainkannya mudah. Sistem dari panjat tali adalah tali tambang yang diikat menjadi bentuk kotak-kotak dan dit

Sejenak Merenung #07

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang temanku. Tentu saja, ketika aku menceritakan temanku, temanku tersebut mengalami hal di luar dugaan. Tepatnya, dia sakit asma. Serial lengkapnya kalian bisa kalian lihat di serial sebelumnya, namun singkat cerita temanku tersebut sakit asma pada malam hari kedua saat kemah dan akhirnya membuatnya harus mengikuti beberapa petualangan yang tak tergantikan. Sekarang, kita akan membahas lanjutan dari serial kemarin. Serial ini lebih terasa sebagai permenungan daripada serial-serial sebelumnya. Kegiatan di kemah sama pada umumnya dengan kemah-kemah pramuka lainnya, jadi jika aku menceritakan seluruh kegiatanku di kemah sama saja membuat kalian bosan. Kita akan mulai saja sedikit permenungannya. Pertama, sebenarnya apa maksudnya diselenggarakan sebuah kegiatan kemah tersebut? Mungkin banyak dari kita yang berpikir, lebih baik belajar di sekolah dan berkegiatan di rumah daripada kemah. Mungkin anggapan itu benar. Namun menurutku salah. Menga

Serangan Mengkhawatirkan #06

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang hujan. Hujan sering disebut sebagai pembawa berkah, namun untuk kasus kami ternyata tidak. Mengapa? Karena hujan tersebutlah yang membuat kami basah kuyup, harus membuat parit, dan sebagainya. Namun, gara-gara hujan itu pula, kami akhirnya mempunyai pengalaman yang tak terlupakan. Untung saja, kegiatan masak kami tidak terlalu terganggu, karena kami selalu siap tindak dalam menghadapi masalah. Setelah semua itu terjadi, kamipun makan dan mandi. Beberapa dari kami benar-benar basah kuyup karena membuat parit disertai dengan ayah salah satu anggota kelompok kami hanya dengan jas hujan murahan. Namun itu semua tidak meruntuhkan semangat pramuka kami untuk melanjutkan kemah tiga hari itu. Ada satu kejadian yang sangat menegangkan. Salah satu temanku yang terkenal mempunyai nafsu makan yang cukup besar, sehingga otomatis badannya pun ikut besar, mengalami sakit yang cukup parah. Sakit itu bukan sakit batuk, flu, maupun masuk angin, namun s

Belajar Berbagi #05

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang kesibukan yang berjibun. Tentu saja, banyak hal yang harus dikerjakan kami setelah mendirikan tenda, salah satunya adalah berganti baju untuk melaksanakan upacara pembukaan alias defile. Kami akhirnya sudah berhasil mengikuti upacara pembukaan itu dan melaksanakan kegiatan kami selanjutnya, yakni memasak. Tentu saja, kita tidak akan membahas hal yang sama, namun melanjutkan hal tersebut. Kami memasak masakan yang tergolong sederhana bagi kami, yaitu sop. Awalnya biasa saja. Cuaca cerah, memungkinkan kami untuk memasak. Namun, lama-kelamaan, matahari ditutupi oleh awan mendung. Dalam sekejap saja, awan mendung itu mengirimkan suatu hal yang menjengkelkan bagi kami. Apa itu? Hujan! Begitu terdengar suara hujan, tentu saja kami agak panik. Mengapa? Pertama, kegiatan masak kami tergganggu. Tentu saja kalian mengetahui, kegiatan masak identik dengan api. Kami menyalakan kompor portable dan soblok untuk memasak sop dan lauk. Kompor portable

Keributan yang Mengasyikan #04

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang kecurangan yang dilakukan oleh banyak orang, atau jika diistilahkan dalam bahasa “gaul” yakni curang berjamaah. Tentu saja, curang itu bukan perlakuan terpuji. Namun kadang-kadang, di saat-saat tertentu, kita juga harus melakukan kecurangan tersebut, seperti diceritakan pada serial sebelumnya. Intinya, curang itu belum tentu tidak baik. Sekarang, tentu saja, kita tidak akan melakukan hal tersebut. Kita sekarang akan membahas sesuatu yang lain, yang tentu saja masih lanjutan dari serial sebelumnya. Pada waktu itu, tenda sudah berhasil didirikan. Karena upacara defile akan segera dilakukan, maka kami segera mengambil baju pramuka yang sudah kami dan orangtua kami pack ke dalam tas kami masing masing. Berganti di dalam tenda rasanya asyik, terutama bagiku. Mengapa? Karena dalam jangka waktu yang panjang, akhirnya aku dapat belajar hidup mandiri tanpa bantuan orangtua sepenuhnya. Mungkin beberapa hal akan dibantu oleh kedua orangtuaku.

Curang Berjamaah #03

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang perjalanan yang mulus tanpa insiden berarti, walaupun beberapa kondisi jalan agak rusak sedikit. Namun itu adalah hal yang wajar bagi kami. Tidak semua jalan harus halus dan mulus. Oke, kembali ke topik utama. Karena perjalanan kami tidak disertai oleh insiden yang berarti, maka kami dengan cepat sampai pada bumi perkemahan tersebut. Anehnya, walaupun belum waktunya bagi peserta “Kemah Galang 2017” untuk mendirikan tenda, faktanya sudah banyak siswa dari berbagai sekolah yang mendirikan tenda. Sungguh aneh tapi nyata. Kelompok kami merupakan salah satu yang paling akhir dalam mendirikan tenda. Dengan kata lain, kami paling terlambat. Namun hal itu tidak bisa kami gunakan sebagai alasan kemarahan. Jalan sangat ramai, sehingga mobil berdesak-desakan untuk mencapai tempat parkir di puncak. Di dalam kemah bersama ini, ada tujuh SD Kanisius yang bergabung. Lokasi perkemahan Jaka Garong berada di area persawahan dan tegalan tebu. Tidak ad

Perjalanan tanpa Insiden Berarti #02

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang kemah pramuka yang diselenggarakan oleh se-KSK Sleman Timur. Hal yang menggembirakan adalah, sekolah kami juga mengikuti acara tersebut, karena masih masuk dalam kawasan KSK Sleman Timur. Sungguh menyenangkan! Kami sudah pack semua barang yang akan kami bawa dan perlukan di perkemahan. Kami memang istimewa, karena kakak-kakak kelas 6 kami sebelumnya berkemah di Bumi Perkemahan Prambanan. Namun, untuk tahun ajaran kali ini, para penyelenggara “Kemah Galang 2017” memutuskan bahwa se-KSK Sleman Timur pada tahun 2017 akan berkemah di Bumi Perkemahan Jaka Garongan. Bumi perkemahan tersebut lebih jauh daripada Bumi Perkemahan Prambanan, lebih dingin, namun juga lebih menantang. Mengapa demikian? Karena Bumi Perkemahan Prambanan terletak lebih dekat dengan sekolah kami. Jika lebih dekat, otomatis suhu yang terdapat di sana juga sama dengan suhu di sekolahan kami. Apabila kalian ingin tahu, letak dari Bumi Perkemahan Jaka Garongan itu berada

Ikut Jejak Jendral Bintang Satu #01

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang gaya hidup kami yang baru pada saat berada di Sumatera. Berbagai petualangan kami alami saat berada di sana. Tentu saja, setelah semua petualangan yang kami alami, kami harus pulang ke rumah kami yang berada di Pulau Jawa, tepatnya di DIY. Jam setengah lima pagi, kami sudah mandi dan berganti baju. Seluruh pakaian dan barang sudah kami pak ke dalam koper besar kami. Hanya perlu waktu dan mental yang kuat saja bagi kami semua untuk sampai di DIY dengan selamat. Setelah perpisahan yang cukup menyedihkan bagi kami semua, kami pulang dengan hati-hati dan akhirnya sampai rumah 34 jam setelahnya. Penat dan lelah kami rasakan, namun semuai itu sebanding dengan pengalaman yang kami alami saat berada di sana. Sekarang, tentu saja, kami sudah memulai aktivitas seperti biasa. Aku bersekolah, ayahku bekerja, dan ibuku bertugas sebagai ibu rumah tangga. Beberapa minggu setelah semua aktivitas itu berjalan, sekolahku dan sekolah-sekolah yang lain