Posts

Showing posts from August, 2016

Berani Coba Coba

Pada serial terdahulu , kita baru saja membahas server gratisan di Minecraft. Kali ini, kita akan membahas dalam konteks atau tataran yang sama, namun kali ini aku akan menjelaskan bagaimana kesulitan dalam membuat server. Server di sini tentu saja jenis craftbukkit , bukan jenis vanilla . Apa perbedaannya, silahkan cari sendiri di internet. Aku juga kurang mengerti akan hal itu. Aku mendapat tutorial cara membuat server  dari sebuah konten di google . Berbagai macam kesulitan yang aku alami ketika membuat server, sehingga pas untuk diceritakan di blog ini. Pertama, kita harus mendownload file versi JAR dari craftbukkit . File dapat didownload di situs resmi craftbukkit. Jika kalian kesulitan dalam mencari, maka linknya bisa diakses di sini . Begitu mendownload, maka masukkan file JAR dari craftbukkit itu ke dalam sembarang document. Document itu dapat kalian buat dan namai sesuka kalian. Begitu sudah dimasukkan, maka buat Notepad atau text document baru, dan copy paste kata-ka

Server Gratisan

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang teknisi. Tepatnya teknisi correction tape. Ya, bahasa yang salah kaprah sering digunakan oleh semua siswa di Indonesia, yaitu tipex. Tetapi, kali ini, kita tidak akan membahas tentang kesalahan bahasa itu. Itu sudah diperbincangkan atau dibahas pada serial sebelumnya. Sekarang, kita akan membahas tentang game lagi. Ya, memang, pada serial-serial sebelumnya, sudah dikatakan bahwa aku sudah jera akan permainan online. Namun, aku masih diperbolehkan oleh kedua orangtuaku bermain game saat hari Sabtu atau Minggu. Kebetulan, pada waktu itu, hari sudah berganti hari Sabtu. Jadi, dengan hati gembira, aku bermain Minecraft, game kesukaanku di salah satu server. Kalian pasti mengetahui teman yang tidak aku ketahui di Minecraft kan? Nah, teman yang sama, selalu bermain denganku di salah satu server yang terdapat di Minecraft. Tetapi, berbagai macam kendala sering kami hadapi. Kendala yang paling sering kami alami adalah di’rusuhin’ orang.

Teknisi Correction Tape

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang keunikan-keunikan dari blog ini. Sekarang, kita akan membahas tentang hal unik lainnya yang dialami olehku dalam lingkup sekolah. Sebenarnya, kejadian ini sudah aku alami dari dulu, namun baru diceritakan dalam serial ini. Kalian pasti tahu arti autodidak kan? Dalam KBBI , autodidak adalah orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri. Nah, di dalam serial kali ini, kita akan membahas betapa pentingnya autodidak tersebut. Kenapa? Karena, belum tentu ada orang yang mengerti tentang suatu pengetahuan tertentu yang ingin kalian tahu. Jaman sekarang, memang, sarana-sarana internet sudah memudahkan untuk belajar autodidak. Pada waktu itu, hari menjelang pagi. Aku dan teman-temanku sedang duduk manis di kelas, mengikuti pelajaran. Tentu saja, kami memperhatikan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru kami. Mengapa? Karena ilmu-ilmu dari pelajaran tersebut dapat dipakai, digunakan, bahkan dimanfaatkan hingga dewasa. Terutama pel

Kedewasaan Yang Terlalu Dipaksakan?

Tak terasa, serial di blog ini sudah mencapai 51. Sejatinya, cerita yang ada di dalam blog ini hanya berjumlah 50. Namun, karena serial yang dipublikasikan di blog adalah perkenalan, maka itu tidak masuk hitungan. Oke, kembali ke topik awal. Jumlah lima puluh, itu adalah angka yang tidak bisa dibilang sedikit. Dalam perjalanan menuju ke angka lima puluh, dibutuhkan perjuangan yang cukup berat bagiku. Kenapa? Karena, perlu dibutuhkan konsistensi. Jika kita tidak konsisten dalam melakukan suatu hal, maka suatu hal yang akan kita kerjakan tidak akan selesai. Ujung-ujungnya? Ujung-ujungnya akan muncul ketidakselesaian, ketidakpuasan, dan kekecewaan. Nah, pada serial ini, kita akan membahas betapa banyak manfaat yang dapat kita ambil dari konsistensi. Terutama konsistensi dalam hal menulis dan kegiatan publikasi di blog pribadi. Seperti biasa, ini akan diambil dari pengalaman pribadiku, selama aku bekerja keras menulis sehingga mendapatkan lima puluh serial atau cerita yang masing-masi

Kebingungan Mau Menulis Apa

Setiap serial yang dituliskan di blog ini, tentu saja mempunyai sebuah sumber imajinasi. Salah satu keunikan dari blog ini adalah, serial-serial yang sudah dipublikasikan di blog ini berdasarkan pengalaman sehari-hari yang sederhana. Di sini, aku akan memberikan contoh serial yang sudah dipublikasikan di blog ini, yang hanya berdasarkan sebuah pengalaman yang sangat sederhana. Aku akan mengambil contoh dua serial, yaitu serial  Jentik-Jentik Nyamuk dan Konyol Tanpa Mantol . Seperti yang sudah aku katakan, serial tersebut ‘hanya’ pengalaman yang sangat sederhana. Namun, kolaborasi antara aku dan ayahku menghasilkan suatu serial atau cerita yang sangat menarik untuk dibaca. Itu adalah keunikan dari blog ini. Kali ini, kita akan membahas keunikan lain dari blog ini, yang baru saja aku temukan saat aku menulis serial ini. Secara singkat, keunikan yang akan dibahas disini adalah permasalahan yang kemudian aku jadikan sebagai bahan cerita. Pada waktu itu, hari sudah mulai menjelang sia

Meniti Keseimbangan

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas, betapa tidak sempurnanya seorang manusia. Tidak ada yang namanya manusia sempurna. Manusia pun akan selalu mengalami kesalahan. Namun kelebihan manusia adalah: ia adalah makhluk yang mampu menyesali dan menertawakan diri sendiri. Di dalam cerita ini, kita akan membahas lanjutan dari serial sebelumnya. Tentu saja, setelah melakukan pertobatan atau penyesalan, seorang manusia akan melakukan aksi. Begitu pula denganku, sama seperti kebanyakan orang yang mengalami pertobatan di dunia ini. Namun, tentu saja, pada serial ini, kita akan mengkhususkan akan pengalamanku, dan bukan atas pengalaman orang lain. Pada waktu itu, hari sudah mulai menjelang siang. Biasanya, tugasku setelah pulang sekolah antara lain menulis, bermain musik, dan lain-lain. Namun, entah kenapa, pada waktu itu, semuanya agak berbeda. Mungkin karena aku dalam masa pemulihan dari sakit masuk angin pada serial yang terdahulu. Setelah pulang sekolah, aku langsung disiapkan ole

Sepotong Pertobatan

Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna. Di dalam agama manapun, selalu ada individu yang di atas manusia. Namanya sering disebut sebagai Tuhan Yang Maha Esa, atau Maha Kuasa, atau Maha Penglihat, dan lain sebagainya. Gelarnya tidak bisa disebutkan di sini, karena dalam keyakinan agama, Tuhan adalah segalanya. Tuhanlah yang menciptakan dunia ini. Bahkan, Tuhan menciptakan kita, dalam ajaran agama. Kita patut menghormati agama kita, karena ajaran agama kita selalu mengajarkan kebaikan dan bukan keburukan. Nah, di dalam serial ini, kita akan membahas tentang ketidak sempurnaan seorang manusia. Seperti sebelumnya, ini tidak akan jauh-jauh dari pengalaman pribadiku. Pada waktu itu, hari sudah mulai siang. Seperti biasa, tugasku sehabis pulang sekolah adalah menulis, main musik, dan mengerjakan suatu hal yang lain. Pada hari itu, tepatnya hari Senin, tentu saja agak istimewa. Mengapa? Karena guru les/privatku, Mbak Ari, akan mendatangiku untuk belajar bersama tentang Matematika. O

Kisah Kasih Tanpa Keluh Kesah

Kalian pasti mengetahui, betapa besar jasa seorang ibu kepada kita. Ialah yang melahirkan, merawat, melindungi, dan memberi kita makan sekaligus minum kepada kita. Untuk itu, tentu saja kita perlu menghargai dan menghormati ibu kita. Pada serial kali ini, kita akan membahas betapa besar kasih sayang seorang ibu kepada kita. Bedanya, dalam serial ini, subjek yang akan aku targetkan adalah aku sendiri. Kenapa? Karena, mudah untuk menceritakan pengalaman sendiri daripada membuat pengalaman yang baru. Apalagi, lebih terkesan nyata karena memang sudah aku alami. Mengapa pula aku mengangkat topik tentang ibu? Karena, di serial sebelumnya, telah aku singgung sedikit tentang sosok ibuku yang anti-mainstream . Dikatakan demikian karena dia memiliki keunikan yang bagiku adalah berkat. Keunikan apa? Tentu karena dialah yang membuat diriku memiliki kedisiplinan. Kedisiplinan tidak bisa dikembangkan tanpa ada “kecerewetan.” Namun, di balik sikapnya yang seperti itu, ada sepotong misteri di set

Pengakuan Itu Mahal Harganya

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang rendahnya sikap bertanggungjawab dari beberapa temanku. Memang, di dunia ini, diciptakan keseimbangan oleh Tuhan. Intinya, semua anak itu pintar. Tidak ada yang  bodoh. Namun, beberapa dari mereka, sifatnya agak malas, sehingga kepintarannya yang tersembunyi itu tidak bisa dikembangkan, dan malah membuat kepintaran itu semakin bersembunyi. Di dalam serial ini, kita akan membahas hal yang mirip dengan itu, namun dengan konteks yang agak berbeda. Secara garis besar, konteks dari serial ini adalah pelayanan gereja. Kalian tahu kan, pada serial-serial sebelumnya, aku memang bertugas untuk menjadi organis gereja? Pada serial kali ini, kita akan membahas, bagaimana aku mendapatkan pengakuan secara umum, oleh salah satu pastor yang kagum akan permainanku. Kagum akan permainanku? Apa pasal?  Oleh Tim Organis Gereja Kotabaru, aku bersama temanku yang lebih senior, ditugaskan untuk mengiringi misa Sabtu sore, jam 18.00. Singkat cerita, unt

Latihan Memimpin

Sebagai siswa Indonesia, kita patut untuk belajar dengan tekun agar dapat menjadi generasi yang membanggakan Indonesia. Selain itu, kita juga harus berani dalam menghadapi tantangan jaman sekarang, seperti game yang terlalu memikat hati, ataupun tontonan televisi yang tidak mendidik. Yang paling anti-mainstream, anak-anak sekarang bahkan memulai kebiasaan buruk yang terlalu buruk, yakni merokok. Kalian pasti sudah tahu, merokok adalah perbuatan yang sangat amat tidak terpuji. Merokok dapat menimbulkan komplikasi penyakit, seperti ginjal, hati, jantung, dan yang terpenting adalah paru-paru. Kenapa? Karena, dalam sebuah rokok, terdapat berbagai racun dan bahan-bahan yang seharusnya tidak dihirup maupun dikonsumsi oleh seorang manusia. Dalam serial ini, kita akan membahas secara khusus beberapa temanku yang kurang bertanggung jawab terhadap kewajibannya sendiri. Pada waktu itu, hari sudah mulai pagi. Setelah bangun dari tidur yang nyenyak, aku pun mandi, berganti baju seragam sekolah

Partner Kerja Misterius

Pada serial sebelumnya, kita sudah puas membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia ini. Mutlak, Indonesia menang akan para penjajahnya. Namun, di balik itu, ada sejarah panjang dan berdarah, sehingga Indonesia ini dapat tegak dan dikenal oleh negara-negara yang lain. Kita memang sepatutnya menghargai pahlawan yang telah gugur demi bangsa Indonesia ini. Tetapi, tentu saja, kita akan membahas tentang suatu hal yang cukup berbeda. Apa itu maksudnya? Kalian pasti tahu di seri game Minecraft sebelumnya, kita sudah membahas temanku yang ‘pengkhianat dan egois.’ Jika belum tahu, maka kunjungi situsnya di sini . Singkat cerita, temanku yang kukenal malah meninggalkanku di dunia Minecraft. Tetapi, seseorang yang belum kukenal malah akrab dan mengajakku main bersamanya di salah satu server Minecraft di Indonesia. Tentu saja, karena kami main bersama, dibutuhkan suatu kerja sama antara kami berdua. Selama ini, kami cukup kompak. Kami sudah membangun rumah, farm, husbandry, dan yang paling t

Misteri Raden Ronggo

Perayaan ultah negeri tahun 2016 ini sepertinya memang istimewa. Bukan hanya karena usia negeri ini telah mencapai 71 tahun saja. Bagi penggembar bulu tangkis seperti kami, tentunya Medali Emas Olimpiade Rio 2016 dari Ganda Campuran Tontowi/Liliana menjadi kado indah bagi negeri ini. Jadi, kita, bangsa Indonesia, harus berbangga, karena tepat pada saat kemerdekaan Indonesia, kita dapat memerdekakan bangsa Indonesia ini, melalui olahraga bulu tangkis. Jadi, sepatutnya kita menghargai jasa Tontowi dan Liliana, karena mereka telah membuat bangsa Indonesia ini merdeka, sekali lagi, di tanah orang, nun jauh di sana. Oke, kita tidak akan membahas tentang kemenangan pasangan ganda campuran tersebut. Itu sudah mutlak kemenangan mereka dan Indonesia, karena pasangan ganda campuran tersebut sudah berjuang sekuat tenaga demi Indonesia tercinta ini. Sekarang, tentu saja, kita akan membahas tentang upacara bendera. Setelah aku bangun dari tempat tidurku yang empuk, aku segera mandi, berganti b

Pengganti Teman Egois

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas, bagaimana cara kita untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia ini. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Untuk itu, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini. Untuk informasi lebih lengkapnya, cek link di sini . Sekarang, tentu saja, kita akan membahas suatu hal yang berbeda. Namun, intinya cukup sama dengan serial-serial yang sebelumnya, yaitu tentang game. Singkat cerita, kemarin, aku diperbolehkan untuk bermain game. Di game tersebut, ternyata, ada suatu hal yang cukup  mengejutkan. Apa itu maksudnya? Untuk lebih lengkapnya, baca cerita di bawah ini. Pada waktu itu, aku diperbolehkan untuk bermain game. Pertanyaannya adalah, mengapa aku diperbolehkan untuk bermain game? Karena, tentu saja, aku sudah melaksanakan kewajibanku sebagai penulis blog sekaligus karena sudah bermain musik dengan serius. Tambahan lagi, esok harinya, yaitu tanggal 17 Agustus 2016, yang artinya Dirgahayu Indonesia ke-71, sekolah tidak me

Satu Padu Sebagai Bangsa

Pada serial-serial sebelumnya, tentu saja kita sudah membahas tentang berbagai game yang dapat diambil hikmah alias dampak baiknya. Namun, tentu saja, yang namanya game ada juga dampak buruknya. Jika ingin lebih mengetahui maksud dari perkataanku tadi, bacalah serial-serial sebelumnya yang ada di blog ini. Terlepas dari semua itu, tentu saja, kita akan membahas tentang hal yang berbeda. Kalian kan tahu, satu hari lagi, Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya ke 71. Itu menandakan perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia, yang berjuang demi kita, agar kita dapat merdeka sampai detik ini. Nah, seperti biasa, untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang tercinta ini, biasanya sering diadakan lomba-lomba yang menyenangkan. Lomba-lomba itu, tujuannya tentu saja bukan untuk mencari kemenangan, namun untuk mencari kesportifan. Kita harus sportif dalam lomba, apalagi jika kita kalah dalam pertandingan lomba tersebut. Nah, tentu saja, di sekolahku, kami mengadakan lomba seba

Kecurangan yang Ditoleransi

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas, bagaimana sifat temanku yang inkonsisten. Sekarang, tentu saja, kita akan membahas hal yang berbeda. Kita, di serial ini, akan membahas tentang kecurangan. Yang namanya manusia tentu tidak sempurna. Pasti, suatu saat, manusia akan melakukan kesalahan. Namun, ada suatu saat, ketika kita dituntut untuk melakukan sebuah kecurangan atau perbuatan yang tidak baik demi kebaikan kita. Di serial ini, terutama, kecurangan itu perlu. Namun, ingat. Kecurangan hanya dilakukan jika itu demi “kebaikan” kita. Kebaikan? Apa itu? Hm, itu sulit untuk dirumuskan. Lebih mudah aku berikan ilustrasi. Curang dalam ujian di sekolah adalah contoh dari ketidakbaikan. Lalu curang macam apa yang bisa dikatakan memberikan “kebaikan”?   Pada waktu itu, tepatnya hari Minggu pagi, kami melakukan kewajiban kami masing-masing. Tentu saja, setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Ayahku mengerjakan tugas kampusnya, ibuku sedang menyelesaikan tugas jahit

Melawan Inkonsistensi

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang salah satu keunikan dari keluargaku. Sekarang, tentu saja, kita akan membahas tentang hal lain yang sama menariknya. Kalian pasti tahu tentang salah satu temanku yang tidak konsisten pada serial sebelumnya yang berjudul “Memilih Tetap Bahagia?” Nah, di cerita kali ini, kita akan membahas, bagaimana ketidak-konsistenan temanku yang lain, namun dalam hal yang berbeda. Kalau pada cerita sebelumnya dalam hal drama, sekarang dalam hal permainan. Secara garis besar, serial di sini akan menceritakan lanjutan dari serial kemarin, yaitu “Kisah Kopi Pahit.” Pada waktu itu, setelah sampai di rumah dari tempat makan “Nasi Merah Lombok Ijo” tersebut, kami pun melanjutkan kewajiban kami di rumah. Ayahku melanjutkan pekerjaan kampusnya, ibuku mengerjakan tugas jahitannya, dan akupun menulis cerita untuk dipublikasikan di blog. Setelah selesai menulis, tentu saja, aku segera melanjutkan kewajibanku untuk berlatih musik organ. Dengan serius, aku m

Nasgithel

Pada serial-serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang keunikan tugas dari sekolahku. Apa itu? Singkat cerita, serial-serial sebelumnya sudah membahas tentang drama dan tugas Bahasa Inggris. Jika kalian ingin tahu selengkapnya, maka bacalah di serial-serial yang sebelumnya sudah dibahas. Terlepas dari itu semua, kali ini, kita akan membahas keunikan dari keluargaku. Seperti biasa, yang namanya keluarga, pasti ada yang namanya menghibur diri. Entah itu pergi keluar, makan bersama, ataupun menonton televisi bersama. Nah, keunikan dari keluargaku yang akan aku bahas di sini adalah, keluargaku yang suka bercanda. Jika kalian ingin tahu, hal-hal lucu sekecil apapun dapat membangkitkan tawa kami. Pada waktu itu, tepatnya pada hari Sabtu, kami keluar untuk makan bersama. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, sekolah membuat peraturan yang agak unik pada hari Sabtu ini. Apa itu? Pada hari Sabtu biasa, anak-anak atau siswa-siswi pulang pada pukul 13.00. Tentu itu diberlakukan pada para s

Kisah Kopi Pahit

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang bagaimana suasana latihan drama yang paling terakhir tersebut, atau sering disebut sebagai GR. Singkat cerita, penampilan drama cukup bagus, karena kelompok lain kurang lebih juga mempunyai penampilan seperti kami. Nah, kebetulan, pada hari yang sama, kami ditugaskan untuk praktek Bahasa Inggris. Intinya, materi pelajaran Bahasa Inggris saat kelas enam adalah mempelajari tentang cara membuat suatu benda, makanan, ataupun minuman. Kelihatannya memang mudah, namun jika kita mempelajari cara-cara itu dengan Bahasa Inggris, hal itu akan menjadi lebih sulit. Agar kami lebih paham, demikianlah deskripsi tugas kami.  Intinya, guru Bahasa Inggris kami menugaskan dua hal yang saling terkait. Pertama, kami dituntut untuk praktek membuat suatu benda. Kedua, kami juga diharuskan mampu menjelaskan cara-cara membuat benda tersebut  dengan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar. Tentu saja, itu akan menjadikan sebuah tantangan bagi kami

Memilih Tetap Bahagia

Pada serial-serial terdahulu, kita sudah membahas tentang bagaimana berjalannya latihan drama yang tidak begitu menyenangkan. Singkat cerita, penampilan drama diundur sampai Hari Jumat, yang tentu saja sangat menyenangkan hati kami. Maka, tentu saja, kami berusaha untuk memperbaiki penampilan kami. Kedua teman kami yang membuat kami jengkel, tentu saja kami ajak. Kali ini, kita akan membahas bagaimana keadaan latihan GR, atau sering disebut sebagai Gladi Resik. Gladi dalam Bahasa Jawa berarti latihan atau rehearsal.  Resik itu adalah Bahasa Jawa dari “bersih.” Jadi, intinya, GR adalah latihan terakhir sebelum penampilan. Terlepas dari semua itu, tentu saja, kami sangat bersemangat untuk latihan, karena hari ini, tepatnya pada hari Kamis ini, adalah hari yang paling terakhir untuk berlatih drama. Pada waktu itu, matahari sudah mulai condong sedikit ke arah barat. Bel pulang, di sekolahku pun berbunyi. Itu menandakan, bahwa kegiatan belajar mengajar sudah usai. Waktunya kami untuk p

Hobby Bikin Happy

Setiap orang pasti mempunyai pendidikan tersendiri yang ditempuh selama hidupnya. Misalnya, aku. Selama ini, atau lebih tepatnya ketika serial ini ditulis, aku masih dalam tahap pendidikan kelas 6 SD. Berbeda dengan ayah atau ibuku, yang tentu saja mempunyai pendidikan yang lebih tinggi daripada aku. Tapi, dalam cerita kali ini, kita akan membahas tentang akselerasi yang dialami olehku. Maksud dari akselerasi di sini adalah percepatan pemahaman, bukan percepatan dalam artian kelas. Sebenarnya, apa sih maksudnya? Jawaban dari pertanyaan berikut akan segera terjawab dalam serial ini. Pada waktu itu, hari sudah beranjak sore. Aku, seperti biasa, membuat cerita untuk dipublikasikan di blogku. Aku menulis dengan agak cepat sedikit, karena guru privatku, yaitu Mbak Ari, akan datang. Begitu selesai menulis dan mempublikasikan, akupun melakukan sesuatu yang menyenangkan aku. Sebenarnya, apa sih “sesuatu” itu? Jika kalian membaca semua cerita blogku, pasti kalian tahu apa game kesukaanku.

Akhir dari Pertikaian

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang kegeraman teman-teman kelompokku dan aku terhadap kedua teman kami yang kurang bertanggung jawab, karena mereka terlalu “menghayati” peran mereka sebagai tokoh antagonis. Artinya, mereka menjadi tokoh antagonis dengan tidak berangkat latihan terakhir kami.  Nah, di dalam cerita kali ini, kita akan membahas tentang, siapa yang menjadi tokoh tritagonis atau penengah yang sejati? Jawabannya, akan muncul pada cerita kali ini. Pada waktu itu, hari sudah beranjak pagi. Aku, seperti biasa, segera bangun dari tempat tidur dan mandi pagi. Setelah selesai mandi, aku berganti baju seragam sekolah, minum energen, lalu pergi ke sekolah diantar bapakku menaiki motor. Begitu sampai di sekolah, aku langsung menuju ke kelas. Ternyata, di sana, aku dan teman-teman kelompokku mendapatkan informasi, bahwa kedua temanku yang tidak datang beralasan bahwa mereka tidak tahu. Menurutku, itu sangat keterlaluan, karena jelas-jelas aku dan teman-temanku