Pengganti Teman Egois

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas, bagaimana cara kita untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia ini. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Untuk itu, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini. Untuk informasi lebih lengkapnya, cek link di sini. Sekarang, tentu saja, kita akan membahas suatu hal yang berbeda. Namun, intinya cukup sama dengan serial-serial yang sebelumnya, yaitu tentang game. Singkat cerita, kemarin, aku diperbolehkan untuk bermain game. Di game tersebut, ternyata, ada suatu hal yang cukup  mengejutkan. Apa itu maksudnya? Untuk lebih lengkapnya, baca cerita di bawah ini.

Pada waktu itu, aku diperbolehkan untuk bermain game. Pertanyaannya adalah, mengapa aku diperbolehkan untuk bermain game? Karena, tentu saja, aku sudah melaksanakan kewajibanku sebagai penulis blog sekaligus karena sudah bermain musik dengan serius. Tambahan lagi, esok harinya, yaitu tanggal 17 Agustus 2016, yang artinya Dirgahayu Indonesia ke-71, sekolah tidak mengadakan kegiatan belajar-mengajar. Itu tentu saja merupakan bonus untuk bermain game bagiku dan teman-temanku yang lainnya. Namun, pada tanggal 17 Agustus 2016 tersebut, digelar upacara di Lapangan Raden Ronggo, untuk memperingati ultah kemerdekaan Indonesia tersebut. Upacara tersebut tidak hanya dihadiri oleh sekolah kami saja, namun sekolah di sekitar kami juga mengikuti upacara tersebut.

Oke, terlepas dari semua itu, aku segera membuka game kesukaanku. Aku dan temanku yang inkonsisten itu sudah berjanji untuk on di server game kesukaanku. Akhirnya, dia benar-benar online di server tersebut. Aku sangat senang, kami dapat bermain bersama. Namun, dalam perjalanan waktu, dia menunjukkan semacam keegoisannya. Apa maksudnya? Dia ternyata ingin main sendiri, tidak ingin ditemani olehku. Itu sudah ditunjukkan dari gelagatnya. Akhirnya, dengan sangat amat terpaksa, aku meninggalkan dia dan masuk ke dalam ravine. Di dalam Minecraft, ravine itu adalah jurang yang mempunyai cukup banyak resources. Karena dia tidak mau mengikutiku, maka aku harus mengakui, dia sangat sangat rugi.

Kenapa rugi? Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, di ravine itu banyak sekali resources. Kalian pasti tahu kan artinya ravine? Ravine adalah jurang. Seperti namanya, medan di ravine cukup mengerikan. Jika terpeleset sedikit, kita akan jatuh ke bawah dan kemudian kita mati. Resources yang ditemukan di situ antara lain coal sampai diamond. Bahkan kadang-kadang, dapat ditemukan emerald yang sangat langka. Namun, ada dampak buruknya jika kita mining di ravine. Kita, secara tidak sadar, memasuki ‘sarang’ monster, di mana itu sangat berbahaya. Kita bisa dibunuh oleh berbagai monster yang berdiam di situ, menunggu sang player untuk masuk ke dalam jebakan. Tetapi, itu tidak sebanding dengan resources yang kita temukan.

Ketika aku masuk ke dalam dan menemukan resources, aku mengatakan kepada temanku itu di chat umum. Salah satu orang, pemain Minecraft, tertarik dan meminta teleport ke tempatku berada. Dengan asyik, kami pun melakukan aktivitas mining. Hasilnya cukup mengejutkan. Satu stack iron ore, beberapa diamond, dan hampir satu stack redstone. Kalau coal, itu jangan ditanya. Tentu saja sangat banyak, karena coal itu tersebar hampir di seluruh permukaan ravine. Kami sangat puas karena menemukan resources yang sangat banyak. Tentu saja, hasil dari resources dibagi kami berdua, sehingga kami menerima masing-masing dengan hati senang.


Tentu saja, kesimpulannya agak mengejutkan. Temanku yang inkonsisten malah meninggalkanku. Namun, hidup ini memang sering berakhir dengan tanpa bisa kita duga. Justru ketika aku kehilangan teman, aku menemukan teman online yang lain. Temanku yang justru tidak pernah aku kenal malah akrab denganku. Lebih mengejutkan lagi, dia berasal dari sebuah kota yang jauh dari Yogyakarta. Kalau dia memang benar-benar jujur, dia berasal dari Kota Purwokerto. Aku belum pernah menjumpai dirinya. Tidak pernah aku bayangkan berapa usia temanku tersebut. Tidak pernah aku bisa bayangkan juga seperti apa wajahnya. Mengejutkan bukan?

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT