Satu Padu Sebagai Bangsa

Pada serial-serial sebelumnya, tentu saja kita sudah membahas tentang berbagai game yang dapat diambil hikmah alias dampak baiknya. Namun, tentu saja, yang namanya game ada juga dampak buruknya. Jika ingin lebih mengetahui maksud dari perkataanku tadi, bacalah serial-serial sebelumnya yang ada di blog ini. Terlepas dari semua itu, tentu saja, kita akan membahas tentang hal yang berbeda. Kalian kan tahu, satu hari lagi, Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya ke 71. Itu menandakan perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia, yang berjuang demi kita, agar kita dapat merdeka sampai detik ini. Nah, seperti biasa, untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang tercinta ini, biasanya sering diadakan lomba-lomba yang menyenangkan.

Lomba-lomba itu, tujuannya tentu saja bukan untuk mencari kemenangan, namun untuk mencari kesportifan. Kita harus sportif dalam lomba, apalagi jika kita kalah dalam pertandingan lomba tersebut. Nah, tentu saja, di sekolahku, kami mengadakan lomba sebagai perayaan untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Tidak seperti biasanya, sekolahku tidak mengadakan lomba dalam jumlah banyak. Paling banyak hanya sepuluh. Padahal, tahun sebelumnya, lomba itu ada sekitar 15 an. Namun, itu tidak menjadikan sebuah masalah bagi kami. Kenapa? Karena lomba hanya sebuah sarana bagi kami, untuk semakin mencintai Indonesia, dengan nilai-nilai yang dapat dipetik dari situ.

Sayangnya, ada beberapa teman yang berseberangan pandangan. Permainan sama dengan persaingan. Persaingan untuk mendapatkan tempat terhormat. Tidak jarang, kekalahan bisa menjadi sumber pertikaian. Bahkan, ketika mereka tidak dipilih untuk mewakili kelas, mereka bisa sangat kecewa. Bukan hanya kecewa, mereka bisa jadi sangat marah. Kemarahan macam itu seringkali menjadi sumber persoalan. 

Bagiku sendiri, mau dipilih untuk mewakili kelas atau tidak, itu bukan masalah. Tidak seperti biasanya, kali ini, di tahun ini, aku tidak ikut berpartisipasi dalam lomba. Sekali lagi, kenapa? Jawabannya sangat simpel. Aku tidak ditunjuk oleh guru. Tetapi, sekali lagi, itu juga tidak merisaukan diriku dan membuat diriku seolah menjadi lebih ‘rendah’ dari teman-temanku yang mengikuti lomba. Ingat, lomba itu hanya sebuah sarana. Aku, atau kita, bisa mencintai Indonesia dengan hal yang lain. Misalnya, memakai produk asal Indonesia, tidak mengolok-olok bangsa Indonesia ini, dan yang paling penting adalah, menghormati sesama kita, baik itu dari suku kita maupun suku yang lain, baik itu yang beragama sama dengan kita maupun dengan yang berbeda agama? Kenapa? Karena, dengan menghargai sesama kita, kita dapat mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia ini. Maaf, jangan bayangkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia antar pulau. Cukup di lingkungan kita yang kecil saja.

Kita pasti sudah tahu, Indonesia adalah negara yang mempunyai suku, budaya, maupun pulau yang sangat banyak. “Indonesia merupakan negara satu-satunya negara kepulauan dengan keunikan tak tertandingi,” jelas Ayahku suatu kali. “Daratan Eropa berisikan orang-orang dengan ego kebangsaan yang sangat sempit,” lanjutnya. “San Marino, sebagai contoh, merupakan negara kota yang kecil sekali di Italia. Luasnya kira-kira 61 kilometer persegi. Jumlah penduduknya cuma 32.000 orang,”papar Ayahku menjelaskan.

San Marino hanyalah satu contoh kecil. Yugoslavia dulu dikenal sebagai sebuah negara kuat. Berdiri tahun 1918,  pada tahun 2006, negara inin hancur berkeping-keping, menjadi tiga: Bosnia, Slovenia, dan Kroasia. Perang Saudara antar suku menjadi ancaman.

Bagaimana dengan Indonesia? Negeri kita tersebar di wilayah yang sangat luas. Mulai dari pulau Sumatera, sampai Pulau Papua. Tidak salah bahwa generasi muda mesti belajar untuk menghargai. Perpecahan antar sesama sangat mudah terjadi. Maka, janganlah membuat perpecahan di Indonesia ini, baik di dunia maya, atau sering disebut sebagai internet, maupun di dunia nyata. Apalagi jika kita sudah berurusan dengan internet. Yang namanya internet itu hampir tak terbatas. Artinya, informasi apapun bisa tersedia. Macam-macam informasi dapat kita peroleh dari internet, baik itu informasi yang baik maupun yang menyesatkan. Semuanya itu bisa diperoleh dengan cara yang supermudah. Maka, pilahlah informasi yang kita peroleh dari internet, agar kita tidak membuat suatu hal yang dapat membuat perpecahan di Indonesia tercinta ini.

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT