Uji Indera - #06

Pada cerita sebelumnya, kami berhasil menyelesaikan kode morse dari Kakak DP sebagai tiket untuk petualangan. Petualangan apa? Yang jelas, petualangan tersebut tidak main main. Petualangan tersebut telah dirancang oleh kakak-kakak DP untuk membantu kami mengembangkan kemandirian dan kerjasama. Kita bisa menyebut petualangan ini sebagai “jelajah malam.” Nah, pertanyaan selanjutnya, apa yang dilakukan kami dalam jelajah malam ini? Intinya, kami akan diuji dalam beberapa pos. Di pos-pos itu, terdapat 2-3 kakak DP. Mereka akan memberikan kami sebuah benda, dan salah satu dari kami harus menebaknya dengan benar nama benda itu. Namun, untuk menebaknya, kami harus benar-benar menggunakan seluruh indera kami. Misalnya, kami harus menebak benda hanya dengan membauinya. Kedengarannya gampang, namun kenyataannya tidak segampang itu. Mengapa? Karena ada beberapa benda yang bisa ditebak mudah dengan indera penglihatan, namun kami harus menebaknya dengan indera lain, selain penglihatan. Hal itulah yang menjadikan tantangan bagi kami semua.

Setelah berhasil menjawab soal kode morse dari kakak DP, kami segera berjalan ke arah gerbang. Beberapa meter sebelum gerbang keluar, terdapat satu tugu yang melambangkan lambang gerakan pramuka, yaitu tunas kelapa. Terdapat satu kakak DP di situ. Rupanya, kami harus melapor kepadanya untuk menunjukkan bahwa kami sudah siap untuk bertugas. Setelah berbaris dengan rapi, ketua dari regu kami melapor kepadanya. Selesai melapor, kakak DP tersebut mengizinkan kami untuk mengikuti jelajah malam, lalu kami bubar dan menuju ke pos pertama. Untungnya, pos pertama masih masuk dalam lokasi bumi perkemahan. Sebelum mengerjakan sesuatu yang berada di pos pertama, terlebih dahulu kami berbaris dan melapor ke kakak DP yang berada di situ. Selesai melapor dan diterima oleh kakak DP itu, kami diberikan “benda.” Benda tersebut harus kami cium dan tebak apa isinya. Namun, kami harus memilih salah satu anak dari regu kami untuk menebaknya. Akhirnya, kami memilih salah satu teman kami untuk mencium benda-benda tersebut. Ia pun memisahkan diri dari kami untuk mencium benda-benda itu.

Terdapat 5 benda yang disiapkan oleh kakak DP untuk kami tebak. Setelah teman kami mencium kelima benda tersebut, ia menghampiri kami. Kami diberikan kesempatan diskusi untuk menebak benda tersebut. Setelah berdiskusi, kami akhirnya menemukan jawabannya, yang belum tentu benar. Kami menyampaikan jawaban kepada kakak DP. Setelah itu, kami berbaris untuk melapor bahwa kami sudah selesai dalam bertugas dan akan berjalan ke pos selanjutnya. Kakak DP mengizinkan, lalu kami pergi ke pos selanjutnya. Pos kedua berada di luar bumi perkemahan. Kami berjalan melewati gerbang, lalu belok kanan dan mulai mencari pos kedua. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya kami menemukan pos kedua. Setelah berbaris dan melapor kepada kakak DP yang berada di situ, kami diberi satu benda.

Di pos tersebut, perwakilan dari kami hanya diperbolehkan meraba benda tersebut. Benda itu disembunyikan dalam sebuah kotak dan hanya terdapat lubang kecil. Lubang tersebut hanya bisa dimasuki oleh tangan kami. Setelah menunjuk salah satu anak dari kami, ia mulai meraba benda tersebut. Aku tidak mengetahui bagaimana tekstur benda tersebut, namun setelah kami pergi dari situ dia memberitahu kami bahwa teksturnya agak lengket dan kenyal. Dengan segera, ia menebak bahwa itu adalah gel. Tebakannya, kebetulan, benar! Kami pun segera berbaris untuk melapor dan melanjutkan tugas. Sambil mengizinkan, kakak DP tersebut memberikan petunjuk jalan kepada kami. Kemudian kami bubar dan melanjutkan “petualangan” kami. Nampak di depan kami ada jalan menanjak. Jalan tersebut berujung pada kegelapan yang tidak bisa kami lihat. Perasaan pertama kami saat melihatnya adalah “deg-degan.” Penasaran apa yang akan kami hadapi? Saksikan kelanjutannya ya.

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT