Aku Bangga Pancasila

Lomba adalah sesuatu yang wajar ditemui. Lomba itu sendiri adalah sebuah kompetisi atau pertandingan yang dihadiri oleh beberapa orang dan mereka akan memperebutkan juara. Suatu ketika, aku dan teman-temanku dipilih oleh guru PKn kami untuk mewakili sekolah dalam Lomba Orasi dan Yel-Yel yang bertemakan “Aku Bangga Pancasila.” Lomba tersebut diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia, yang sering kita dengar dengan sebutan RRI. Seperti namanya, tentu saja, lomba tersebut dibuat untuk tujuan membuat generasi muda semakin memahami Pancasila, baik itu tujuan dan fungsinya, maupun isinya. Lomba tersebut diselenggarakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta.

Peserta dari lomba tersebut berasal dari 8 SMP yang berada di Kota Yogyakarta. Otomatis, lomba itu tidak main-main dan akan berjalan dengan meriah. Untuk mempersiapkan semua itu, kami, perwakilan dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tentu harus mempersiapkan lomba kami dengan sungguh-sungguh. Sekitar seminggu sebelum lomba, aku dan teman-teman yang ikut mewakili lomba Pancasila diberikan informasi tentang lomba itu oleh bu guru dan pak guru PKn kami. Untuk mendapatkan yel-yel yang pas sesuai dengan tema kami, maka kami memerlukan wakfu. H-2 kami baru mendapatkan ide yang menurut kami bagus. Bagaimanakah ide itu?

Ide kami adalah mengambil salah satu lagu, kemudian kami ganti lirik asli dengan lirik buatan kami. Supaya lebih mudah, maka kami memilih lagu daerah. Lagu daerah itu banyak macamnya, namun kami lebih memilih lagu Yamko Rambe Yamko yang berasal dari Papua. Lagunya terdengar enak dan asyik. Selama satu hari, kami menggubah syair dari kata-kata lagu Yamko Rambe Yamko. Setelah menggantinya, kami mencoba untuk berlatih bernyanyi. Ternyata, liriknya sangat pas dan kami semua setuju. Hari kedua, kami mencoba untuk membentuk koreografi. Agar kami dapat membuatnya dengan bagus, guru kami memanggil salah satu anak yang lihai dance untuk membantu membuatkan kami gerakan yang bagus sesuai dengan lirik. Akhirnya, kami dapat menemukan semua gerakan yang sesuai dengan syair.

Hari H pun tiba. Waktu bagi kami untuk beraksi, menampilkan semua gerakan dan nyanyian yang sudah kami pelajari pada hari-hari sebelumnya. Kebetulan yang cukup mengagetkan bagi kami, kami mendapatkan undian pertama kali tampil. Entah itu keberuntungan ataukah kebuntungan, namun kami dapat tampil pertama dan itulah yang terpenting. Keuntungan mendapat undian pertama adalah cepat selesai dan tidak menimbulkan rasa gelisah di dalam hati. Setelah memberikan nama, identitas sekolah, dan tanda tangan di buku daftar tamu, kami masuk ke dalam ruangan. Ruangan tersebut sudah diberi hiasan-hiasan yang menyangkut tentang RRI dan Siaran Karakter Bangsa yang bisa disingkat SiKarSa. Semua acara, baik itu talkshow maupun penampilan juara favorit akan masuk di RRI dan live streaming youtube. Itu menjadi suatu keistimewaan bagi siapapun yang menampilkan penampilan terbaik.

Waktunya bagi kami untuk maju ke depan panggung. Dengan perlahan tapi pasti, kami berjalan ke panggung dan memulai “atraksi” kami. Waktu seolah tidak terasa berjalan, mendadak penampilan kami sudah selesai. Dengan diakhiri penghormatan, kami berjalan ke luar panggung. Menurutku, penampilan itu adalah penampilan yang terbaik yang dapat kami tampilkan di depan panggung. Pada akhir acara, diumumkan bahwa sekolahku, yakni SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta hanya menjuarai kejuaraan orasi. Namun, itu tidaklah masalah. Bagi kami, pengalaman adalah yang terpenting, baik itu kalah atau menang. Kita tidak selalu bisa menang, namun kita suatu saat pasti akan menang.

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT