Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT

Pada serial sbeelumnya, kita sudah membahas tentang Takuan Soho. Takuan Soho adalah sosok protagonis di cerita Musashi. Bayangkan, jika tidak ada sosok Takuan Soho, buku Musashi setebal itu tidak akan bermakna. Jika kalian penasaran akan tokoh tersebut, silahkan cek di serial sebelumnya. Sekarang, tentu saja, kita akan membahas hal yang lain. Lebih tepatnya, kita masih membahas tentang buku tebal yang menarik tersebut, namun dalam serial kali ini kita akan lebih menyoroti tokoh antagonis, yakni Matahachi.

Matahachi merupakan teman dekat Takezo selama mereka masih kecil. Tentu saja, sebenarnya, Takezo mempunyai orangtua. Namun sayangnya, ayah dan ibunya bercerai. Ibunya menikah dengan pria lain dan mendapatkan anak lain. Oke, kita akan melewati hal itu. Matahachi merupakan sosok yang berkebalikan dengan Takezo. Apabila kita mengenal Takezo sebagai orang yang sangat percaya diri, pantang menyerah, dan tidak takut akan apapun, Matahachi kebalikannya. Ia seorang pemalas dan mudah dipengaruhi. Ia memang orang baik pada dasarnya. Namun sifatnya membuatnya mudah dipengaruhi dan pemalas, tidak seperti Takezo. Lebih tepatnya, determinatif. 

Sifatnya yang negatif itu tercermin ketika ia sehabis pulang dari perang. Waktu itu, Takezo dan Matahachi memang merupakan “korban” perang dari permainan politik yang luar biasa. Mereka akhirnya saling menemukan diri mereka di antara mayat-mayat yang bertebaran dan berjalan pulang bersama-sama. Tentu saja, mereka pulang dengan was-was. Setiap orang yang menjadi musuh mereka saat perang, jika mengetahui mereka masih hidup, keadaan akan menjadi gawat. Mereka bisa dikurung, atau lebih parah lagi dibunuh dalam sekejap oleh para musuh. Jadi, mau tidak mau, mereka harus berhati-hati dan selalu waspada. 

Sekian banyak penderitaan mereka lalui. Mereka terpaksa harus makan makanan yang tidak untuk manusia, seperti daun, dan tidak memiliki tempat tinggal. Itu membuat mereka sangat menderita. Akhirnya, mereka menemukan desa yang tidak bernama. Mereka pun menginap di salah satu rumah penduduk desa. Tentu saja, nama yang akan kukenalkan di sini sudah kalian tahu apabila kalian sudah membaca serial sebelumnya, yakni Oko. Oko adalah seorang janda yang mempunyai anak perempuan yang bernama Akemi. Seiring perjalanan waktu, akhirnya, Takezo dan Matahachi mengetahui bahwa suami Oko yang sudah meninggal adalah pimpinan bandit di desa tersebut. Karena pekerjaan kotor suaminya, maka Oko mempunyai kekayaan bak seorang ratu. Namun, suaminya dibunuh oleh musuhnya. Akhirnya, mereka terpaksa menjual moxa yang di dapatkan dari tumbuhan mugwort.
 
Di sini, sifat Matahachi muncul. Oko adalah seorang janda yang juga pemabuk. Ia sering sekali minum sake. Tentu saja, sake memang minuman yang hampir dikonsumsi oleh seluruh warga Jepang pada waktu itu. Mengapa? Tentu saja, sake memberikan kenikmatan bagi peminumnya. Anehnya, Takezo merupakan orang yang kurang suka terhadap minuman alkohol tersebut. Sedangkan Matahachi berkebalikannya. Ia dengan mudah dibujuk oleh Oko untuk tinggal di rumahnya. Takezo yang merasa jijik dengan Matahachi pun pergi dari rumah itu dan berkelana ke desanya sendiri, yang juga ditinggali oleh penduduk yang benci kepadanya, yakni Miyamoto.

Di dalam kisah sebelumnya, kalian pasti ingat, Takezo pulang ke desanya untuk melaporkan bahwa Matahachi masih hidup. Matahachi mempunyai ibu, yang anehnya disebut sebagai “nenek.” Mengapa dia mendapat sebutan nenek? Bagiku itu misteri yang tidak terpecahkan bagiku. Nenek Osugi namanya. Dia ini adalah pribadi dengan karakter yang sangat kuat. Suaranya keras. Sifatnya sangat tidak bisa dikendalikan oleh orang lain. Siapapun yang ada di sekitarnya akan tidak punya pilihan lain untuk menentangnya. Mereka dipastikan akan tunduk. Nenek Osugi tentu saja marah besar. Takezo adalah pribadi yang telah menghancurkan Matahachi. Matahachi adalah harapan keluarga. Namun sekarang anak itu malah menghilang, mengikuti janda tua pemabuk. Nenek Osugi pun melaporkan kehadiran Takezo kepada aparat dan penguasa pemenang perang. Di sini lah letak persoalannya. Takezo tidak mau dijadikan sebagai binatang aduan. Dia memberontak. Pemberontakan dirinya tidak tanggung-tanggung.

Pemimpin kompi, Aoki Tanzaemon, beserta pasukannya, gagal menangkap. Datanglah Takuan Soho untuk menawarkan jasa. Kisah tentang penangkapan si Buas Takezo oleh Takuan Soho si keren habis ada di seri sebelumnya.

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Telapak yang Terkoyak