Takuan Soho Keren #04

Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang buku tebal Musashi. Tentu saja, tidak semua orang suka membaca. Bahkan, bagi beberapa orang di dunia ini, menganggap bahwa bahan bacaan adalah mimpi buruk. Mengapa? Karena, begitu melihat kata-kata yang berderet, mereka menjadi malas untuk membaca dan memahami cerita yang ada di dalam bacaan tersebut. Padahal, kenyataannya, membaca itu seru! Seseru kita bermain game! Bahkan, setiap aku membaca, waktu yang kuhabiskan bisa sampai berjam-jam! Jika kalian tidak percaya, maka kita akan membahas kelanjutan dari seri sebelumnya.

Apabila dulu kita membahas tentang Musashi, maka kali ini kita akan membahas lagi buku tersebut. Tentu saja, kita tidak akan membahas semua isi dari buku itu. Mengapa? Ada dua alasan. Pertama, aku belum selesai membaca seluruhnya sampai kisah ini ditulis. Kedua, buku itu terlalu tebal dan banyak untuk diceritakan di serial ini. Kita hanya akan membahas sesuatu yang aku sukai dan yang paling menarik menurutku di buku yang bernama Musashi tersebut, yakni Takuan Soho. Di balik kesuksesan Takezo yang akhirnya berubah nama menjadi Musashi, ada sosok bijaksana yang bernama Takuan Soho. Seperti pada serial sebelumnya, Takuan Soho tidak pintar dalam pertempuran atau peperangan. Hanya saja, kemampuan bersilat lidah dipunyai oleh Takuan Soho, sehingga mampu menghipnotis semua orang dengan kata-katanya yang seolah berceramah. Untung saja, dia menggunakan kemampuannya untuk hal kebaikan. Bahkan, Takezo yang buas dia pengaruhi dengan teknik khusus, sehingga sifatnya berubah total.

Oke, kita akan membahas bagaimana Takuan Soho menaklukan Takezo yang sudah dicari-cari oleh penduduk di desa Miyamoto. Pertanyaannya adalah, mengapa Takezo dikejar-kejar? Tentu saja, kehadirannya bagaikan kambing hitam yang mencemarkan nama baik keluarga dan nenek moyangnya dengan sifatnya yang sangat buruk. Takuan Soho mengajukan diri ingin menangkap Takezo dengan memberi waktu 3 hari. Dengan berani, ia memberi syarat pada dirinya sendiri, apabila ia tidak berhasil menangkap Takezo dalam jangka waktu 3 hari, maka ia akan gantung diri di pohon (apa namanya, lupa?) Sebelum pergi, ia mengajak seorang perempuan bernama Otsu menemaninya. Otsu adalah anak terlantar yang dititipkan oleh Takuan Soho kepada Osugi, ibu Matahachi. Otsu menjadi tunangan Matahachi dalam cerita itu.

Oke, lewati saja hal yang tidak penting itu. Dalam perjalanan menangkap Takezo, anehnya, ia tidak membawa senjata apapun. Dia hanya membawa sake, makanan yang enak, dan peralatan-peralatan yang lainnya. Padahal, Takezo terkenal sebagai orang yang beringas dan selalu membawa sebuah samurai untuk membunuh orang yang menghalanginya dalam mencapai tujuan. Selama tiga hari, Takuan Soho dan Otsu menyalakan api unggun di depan tenda yang mereka bangun. Mereka memasang tenda itu tentu saja di luar desa Miyamoto. Mengapa? Ternyata, selain pintar bersilat lidah, Takuan Soho juga mempunyai akal yang cerdik. Ketika tiga hari menjelang, dia meminta Otsu untuk memainkan seruling. Suaranya begitu merdu, sehingga tiba-tiba saja sosok Takezo muncul perlahan-lahan. 

Tapi kenapa Takezo hendak ditangkap? Wah, ceritanya tentu panjang. Namun, singkatnya, dia telah melakukan banyak keonaran. Osugi, yang lebih dikenal dengan sebutan nenek, adalah wanita tua yang super provokatif. Dia adalah orang yang sangat membenci Takezo. Mengapa? Karena Takezo-lah, anak lelaki satu-satunya yang bernama Matahachi terbujuk rayu untuk ikut berperang. Perang Sekigahara, tepatnya. Di dalam peperangan yang berakhir dengan kekalahan tragis dari pihak yang dibela oleh Takezo dan Matahachi itu, secara ajaib, dua bocah berandalan itu tetap hidup. Takezo hendak pulang, tentu dengan menyelinap dan menghindarkan diri dari patroli militer dari kelompok Daimyo Ieyasu Tokugawa, dan melaporkan bahwa Matahachi masih hidup dan hidup bersama dengan janda menor bernama Oko. 

Begitu melihat Takezo pulang, Osugi hendak menangkap dan menyerahkannya ke penguasa. Nah di sini lah letak kebrutalan dari Takezo. Dia sangat licin seperti belut. Setiap kali mau disergap, dia sangat lincah dan melepaskan diri. Tidak peduli dia telah dikepung oleh belasan atau puluhan orang, naluri pembunuh dalam darah samurainya membuat dirinya selalu lolos. Tidak ada satu pun kompi yang berhasil menyergapnya. 

Dengan teknik yang halus dan canggih, Takuan Soho mampu menangkap Takezo. Takuan Soho sama sekali tidak perlu pakai tentara. Dia hanya menyediakan makanan hangat. Dia hanya membawa Otsu, gadis tunangan Matahachi, teman akrab Takezo.  Kata-kata Takuan Soho begitu menghipnotis Takezo yang super brutal. Sosok biarawan yang lemah ini, memiliki mulut yang perkasa, yang memojokkan Takezo sehingga dia menyerah begitu saja diringkus oleh Takuan.

Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT