Walau Jadul, Tetap Cool #2 - TAMAT
Pada serial sebelumnya, kita sudah membahas tentang
teknologi yang jadul. Ya, power point sebenarnya adalah software yang jadul
atau lama, karena banyak software lain yang lebih canggih lagi. Namun, sebagai
sebuah teknologi, power point merupakan salah satu teknologi yang praktis,
sehingga tidak memerlukan begitu banyak waktu untuk mempelajarinya dibandingkan
dengan software atau teknologi serupa yang lebih maju. Oke, kembali ke topik
awal. Sebenarnya, pada serial sebelumnya, kita hanya membahas tentang konteks
dari cerita sebenarnya. Karena, cerita sebenarnya jauh lebih asyik dari
konteksnya. Jadi, tentu saja, pada serial kali ini, kita akan membahas lanjutan
dari serial sebelumnya. Omong-omong, serial PIDAKSARA belum
bisa dilanjutkan, karena pada saat serial ini ditulis, belum ditentukan siapa pemenang dari lomba tersebut.
Oke, kita akan kembali ke topik awal. Pada waktu itu, aku
sudah diantar oleh ibuku sampai ke rumah temanku tersebut aku sudah diantar
oleh ibuku sampai ke rumah temanku. Begitusampai di rumah salah satu temanku tersebut, aku berpamitan kepada ibuku danbertolak menuju rumah temanku tersebut. Ternyata, sampai di lokasi tersebut, sudah ada
beberapa temanku yang datang. Tepatnya hampir semua, karena ada satu anak yang
belum muncul batang hidungnya sekalipun. Tidak mau membuang waktu, segera aku
mengeluarkan laptop andalanku dan membuka file power point tersebut. Kebetulan,
salah satu temanku mempunyai kakak yang pandai dalam hal membuat animasi di
power point. Jadi, kami sedikit terbantu karena itu. Begitu aku membuka laptop,
langsung aku membuka file power point tersebut dan tidak mau terganggu oleh hal
yang bisa mengganggu.
Kami bekerja beberapa jam lamanya. Benar-benar mengasyikkan.
Tentu saja karena inilah pertama kali kami bekerja sama menggunakan alat
elektronik seperti laptop. Kenapa? Karena tentu saja, semua tugas dari sekolah
menggunakan alat tulis dan kertas. Tidak ada yang namanya laptop maupun HP.
Namun sekarang? Kami diperbolehkan, bahkan ditugaskan oleh guru kami untuk
membuka laptop. Tentu saja, bukan untuk hal yang bisa merusak mental seperti
game kekerasan, namun untuk belajar. Mengapa? Karena, jika dipikir-pikir, masa
depan akan berbeda dengan masa kini. Mungkin masa depan, yang namanya kertas,
bolpoin, pensil, dan sebagai macamnya, itu akan musnah. Semua orang akan
menggunakan teknologi canggih karena lebih efisien dan praktis. Selain
menghemat tenaga, tulisan akan lebih rapi dan terorganisir.
Namun, kita tidak boleh kecanduan teknologi. Teknologi itu
penting, namun jangan sampai kita dikendalikan oleh teknologi. Bukannya kita,
bangsa manusia, yang menciptakan teknologi tersebut? Tentu saja, di film-film
futuristik, sering dikatakan bahwa robot buatan manusia akan mempunyai
kesadaran lebih dari sebuah alat, lalu mereka memberontak dan menghancurkan
peradaban manusia. Itu mungkin akan terjadi apabila kita tidak waspada.
Imajinasi futuristik itu tampaknya tidak lagi hanya ada dalam pikiran penulis
novel. Tetapi, menurut Krulwich, penemu sekaligus pemikir futuris, bahkan pada
tahun 2030, telah akan teknologi (tepatnya nanoteknologi) yang membuat manusia
hidup selamanya. Kok bisa? Karena memory chips akan bertentuk nano
(superkecil!), dan bisa ditanam di dalam otak. Misalnya, bila orangtua kita
cukup kaya, dan dia akan mewariskan kecerdasan, pengalaman hidupnya, tinggal
kontak perusahaan nano-memory macam ini. Pengalaman hidupnya yang berukuran
beberapa kali terrabytes akan disimpan, dan ditanam di otak kita. Manusia bionik
tidak hanya akan terbatas pada film-film futuristik saja. Manusia bionik akan
sungguh muncul di era kehidupan kita. Tidak terlalu lama lagi!
Jadi, kita manusia ini sebenarnya menciptakan sebuah sarana
untuk memenuhi kebutuhan kita. Namun, teknologi itu bisa saja berbalik melawan
kita, terutama di tangan orang-orang jahat. Intinya, jangan menyerahkan hidup
kita pada teknologi begitu saja. Teknologi itu penting, namun teknologi
hanyalah sebuah sarana bagi kita untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maka,
kendalikan dirimu sendiri. Jangan pernah terjebak oleh teknologi yang canggih,
karena teknologi canggih bisa menyesatkan kita dan membuat kita melenceng dari
tujuan.
Kembali ke topik utama. Ada dua alasan mengapa belajar power
point itu asyik menurutku. Pertama, asyik karena kami dapat belajar teknologi
power point lebih jauh lagi. Tentu saja, walaupun jadul, namun power point
selalu diperbarui oleh Microsoft, sehingga ada perbedaan power point yang lama
dengan yang baru. Teknologi yang mengasyikkan itu salah satunya animasi. Power point,
seperti teknologi serupa lainnya, memiliki fitur menggerakkan gambar GIF dan
dan berbagai animasi yang ada di software tersebut.
Kedua, kami bisa belajar lebih jauh lagi tentang negara yang
kami pelajari, yakni Thailand. Kami bisa lebih memahami negara Thailand, karena
kami juga mengetik berbagai hal yang ada di negara Thailand. Berdasarkan
beberapa studi, ditemukan bahwa mengetik atau menulis dapat meningkatkan
pengetahuan sebanyak 60%. Jadi, tentu saja, kegiatan kami sangat bermakna.
Comments
Post a Comment