Cuma Bersih-Bersih Doang

Liburan benar-benar sudah usai. Pada tanggal 18 Juli 2016, hampir semua sekolah memulai tahun ajaran yang baru, termasuk sekolahku. Jadi, singkat cerita, hari Senin tanggal 18 Juli 2016 itu adalah hari pertamaku masuk ketika aku kelas 6. Seperti biasa, hari-hari sekolah dimulai dengan bangun pagi. Aku bangun dengan mata terbuka, untuk memulai hari baru yang paling baru itu. Setelah bangun pagi, aku langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Begitu selesai mandi, aku memakai baju seragam sekolah dan sarapan. Sarapanku cukup unik. Kenapa? Karena sarapanku bukan roti, telur, nasi, ataupun sereal. Namun Energen. Yup, minuman itulah yang membuatku bertenaga selama beberapa jam, lalu kemudian pada jam 9, sekolah akan mengadakan istirahat, jadi itulah waktuku untuk makan. Oke, lewati saja hal itu. Setelah aku selesai minum Energen, maka, waktunya aku berangkat.

Seperti biasa, aku diantar kesekolah oleh ibuku. Perjalanan dari rumahku ke sekolah memakan waktu sekitar lima menit. Sedangkan, aku berangkat ke sekolah pukul setengah tujuh. Jadi, kira-kira, aku sampai di sekolah jam setengah tujuh lewat lima. Ibuku mengantarku sampai di depan gerbang. Kemudian, aku memasuki sekolahku itu lewat gerbang sekolah. Namun, sebelum itu, aku tentu saja memberi salam kepada ibuku. Setelah ia menghilang dari pandangan, aku kemudian memberi salam kepada guru-guru yang menunggu di depan gerbang. Setelah selesai bersalaman, aku berjalan menuju kelasku yang baru. Tiba-tiba, di sampingku, ada seorang temanku yang ikut berjalan bersamaku. Kami saling berbincang mengenai bermacam-macam topik. Tentu saja, karena sudah sebulan kami tidak bertemu, maka kami saling bersemangat ketika berbincang-bincang.

Bermacam-macam kejadian yang kami, teman-temanku dan aku - temukan, saat mengalami hari pertama masuk sekolah pada waktu kami kelas 6. Teman-temanku yang ada di kelasku kebanyakan dirolling ke kelas sebelah atau ke kelas A, sehingga banyak temanku yang ada di kelas A ke kelasku. Omong-omong, di SDku itu, setiap kelas di bagi menjadi dua, yaitu kelas A dan B. Nama pembagian kelas itu di gabung dengan angka kelas. Misalnya aku. Aku kelas 6. Karena aku ada di kelas B, maka, secara garis besar, kedua karakter itu digabung, sehingga menjadi 6B. Singkat cerita, karena itu hari Senin, maka sekolahku mengadakan upacara. Upacara itu bukan upacara asli, namun hanya pengenalan kepada guru-guru dan kata-kata penyemangat untuk menyemangati anak-anak pada tahun ajaran yang baru, terutama kelas satu dan kelas enam. Mengapa? Siswa-siswi kelas satu adalah pindahan dari anak-anak TK yang naik kelas. Jadi, secara garis besar, anak-anak kelas satu baru pertama kali benar-benar masuk sekolah yang serius seperti SD. Sedangkan, kelas enam adalah kelas yang paling rumit dibandingkan yang lainnya. Kenapa? Karena, kelas enam adalah transisi dari sekolah dasar ke sekolah yang lebih tinggi. Jadi, tugas di kelas enam tentu lebih berat dari kelas yang lain.

Selesai upacara, kami hanya bersih-bersih kelas, dan di beri pelajaran ulang tentang misi dan visi sekolah. Slogan Kanisius, educating children to lead meaningful lives dijelaskan. Memang, di hari pertama ini, mau apalagi yang bisa di lakukan? Kelas-kelas kami pun seperti ruang yang tidak pernah di huni selama berbulan-bulan. Debu terasa lengket di permukaan meja. Di sana-sini tampak bergelantungan jaring laba-laba. Begitu pintu di buka, tempat tinggal laba-laba itu berayun-ayun lentur, seakan ada sosok tak terlihat yang menarik-nariknya. Bau ruangan pun begitu aneh, sedikit menyesakkan dada. Nah, suasana macam ini mana mungkin akan memberi kesempatan untuk belajar bagi kami semua.


Comments

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT