Game Kerjasama

Game digital memang menjadi semakin populer dibandingkan dengan permainan di dunia nyata. Kita sering memandang, game digital itu buruk. Tapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Karena ada beberapa game, yang justru meningkatkan kepandaian kita, bahkan relasi kita terhadap teman atau saudara kita. Contohnya, pengalamanku pada hari Selasa minggu lalu. Pada waktu itu, pakdhe, budhe, dan para saudara sepupuku sudah menginap semalam di rumahku. Saat itu, di rumah, kami hanya berempat. Aku, kedua saudara sepupuku, dan pakdhe. Yang lain pergi, melaksanakan aktivitas di luar rumah. Aku dan saudara sepupuku bermain game di laptop. Saudara sepupuku yang lainnya mendengarkan musik dari hpnya, dan pakdheku bersantai. Hari biasa di tengah liburan.

Saudara sepupuku yang bermain game sebaya denganku. Namanya Elen. Dia memang lebih muda setahun, namun tetap kupanggil Mbak Elen. Kenapa? Karena ia adalah anak dari pakdheku, maka tetap kupanggil Mbak Elen. Oke, lewati saja hal itu. Kami bergantian bermain game, karena selera kami berbeda. Aku lebih suka game-game kreatifitas, seperti Minecraft, sedangkan Mbak Elen lebih suka kepada game-game cewek yang menyangkut masak-memasak, merawat hewan, dan membedah manusia. Tapi, lama-kelamaan, kami tentu saja bosan dengan game kami masing-masing. Terutama Mbak Elen. Karena kami bosan, maka aku berpikir, game apa yang dapat menghubungkan selera kami dalam sebuah game.

Kemudian sebuah game tercetus dalam pikiranku. "Ayo kita bermain 'Fireboy and Watergirl' di situs game online!" seruku pada Mbak Elen. Dia mengerutkan dahi, tanda penasaran, tapi aku tak mengacuhkannya. Dengan segera, aku menulis game itu di situs pencarian. Dan muncullah game itu. Bagi yang belum tahu, game 'Fireboy and Watergirl' ini adalah game petualangan sekaligus teka-teki dua dimensi yang terbagi dalam beberapa level. Game ini, tentu saja, membutuhkan dua pemain. Pemain pertama menggerakkan Watergirl, dengan kontrol keyboard WASD, pemain kedua menggerakkan Fireboy, dengan kontrol keyboard panah. Mereka masing-masing mempunyai kekuasaan tersendiri, di mana kekuasaan itu hanya boleh dikunjungi sang penguasa. Misalkan ada air tergenang. Nah, air tergenang ini hanya boleh dikunjungi atau didatangi oleh Watergirl. Apabila Fireboy menyentuh air itu, maka ia akan musnah dan game harus diulang dari awal alias Game Over. Si Fireboy harus melompati air tergenang itu agar selamat. Begitu pula sebaliknya. Keduanya, apabila menyentuh lendir hijau yang tergenang, akan musnah dan harus mengulang dari awal lagi. Tujuan si Fireboy and Watergirl adalah mengumpulkan diamond, dan sampai ke pintu kekuasaan mereka, agar dapat lanjut ke level selanjutnya.


Aku mengeklik link game itu, dan dengan segera, kami bermain keasyikan sehingga lupa waktu. Mbak Elen menggerakkan Fireboy, aku menggerakkan Watergirl. Teka-teki yang dipecahkan semakin hari semakin sulit, sehingga kami juga harus berpikir keras untuk memecahkan teka-teki. 

Comments

  1. Main game memang tidak boleh dilarang. Manusia adalah makhluk bermain, atau istilah Latinnya homo ludens. Dengan bermain itu ada banyak yang dipelajari. Kerjasama, sikap setia kawan ,kepedulian kepada sesama dan lainnya. Namun demikian, main game pun mesti ditempatkan pada porsi yang tepat. Artinya ada kesadaran dalam diri kita. Kesadaran bahwa semua ada batasnya. Selain bermain, perlu ada keseimbangan dalam membaca dan menulis, serta bermain musik.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ngenol Bikin Dongkol

Teknisi Correction Tape

Matahachi, sang Lemah Hati #05 - TAMAT